Magetan l gadingnews.co.id- Penyuluhan keagamaan tidak saja melalui verbal semata diperlukan juga langkah kongkrit dalam bentuk aksi yang nyata supaya secara langsung berdampak positif dan maslahat yang dapat dirasakan oleh umat.
Di antara tugas pokok penyuluh agama (Islam) adalah membina serta membimbing umat pada langkah dan jalan yang di ridhai oleh Allah SWT. Langkah ini diperlukan sesosok agen (pioner) sebagai upaya menarik dan mengundang umat pada tindakan yang nyata pula.
Adalah Muhammad Ibnu Malik salah seorang penyuluh agama Islam Ngariboyo telah mengambil tindakan positif berdampak nyata bagi umat.
Muhammad Ibnu Malik setiap jam istirahat kantor menyempatkan keluar kantor untuk sholat duhur.
Menariknya, ia akan melewati beberapa rute berbeda sebelum mampir solat di masjid atau musholla tertentu. Salah satu rute yang sering di lewatinya adalah desa Mojopurno ia melihat salah satu musholla yang tampak selalu lengang dan sepi setiap masuk waktu solat duhur.
Dari sana ia kemudian mengambil inisiatif akan selalu mampir di musholla tersebut setiap waktu istirahat kantor kemudian solat duhur di sana. Benar saja, beberapa kali ia solat di musholla tersebut kondisi musholla selalu sepi dan tidak ada warga yang berjamaah di musholla tersebut. Padahal musholla tersebut posisinya berdekatan dengan rumah-rumah warga.
Dari sana ia kemudian berinisiatif mengumandangkan adzan di musholla tersebut. Satu dua hari belum ada jamaah yang datang. Setelah beberapa hari ia mengumandangkan adzan, akhirnya satu dua orang datang ke musholla. Hingga akhirnya setiap waktu solat duhur musholla ini menjadi “hidup” digelar di sana solat berjamaah.
Merujuk pada program prioritas Kemenag terkait pelayanan keagamaan berdampak, seperti memberikan manfaat langsung, dan nyata bagi umat, maka apa yang sudah dilakukan oleh Muhammad Ibnu Malik merupakan bentuk pemecahan “kecil” problem keagamaan secara relevan dan kontekstual. (Moh. Yusuf)
0Komentar