TpAoGSAoBUW6GSY5GSdiTSr8BA==
Light Dark
Dinas Pertanian dan Perikanan Monitoring  Petani Tembakau Madiun Pertahankan Hasil dan MutuTembakau

Dinas Pertanian dan Perikanan Monitoring Petani Tembakau Madiun Pertahankan Hasil dan MutuTembakau

Daftar Isi
×
         Kabid Perkebunan saat 
                 berikan arahan
MADIUN I gadingnews.co.id - Pemerintah Kabupaten Madiun membentuk tim khusus untuk mengelola dan mengawasi penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) ke beberapa OPD dengan kegiatan yang berbeda-beda.

Salah satu OPD seperti Dinas Pertanian dan Perikanan membentuk Tim Koordinasi dan Tim Monitoring dan Evaluasi dalam mendampingi petani tembakau. Yang menggunaan sumber dana dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau). memberikan bantuan pupuk ZA, pestisida dan alat- alat pertanian  pada petani tembakau juga sekaligus monitoring tiap pasca panen atau tanam.

               Saat pertemuan
Pertemuan dan monitoring yang di kecamatan Kare masuk tahun yang keempat  kalinya pada hari selasa (4/11/2025). Lokasi Kegiatan Ruang Pertemuan BPP Kecamatan Kare. Dimana pertemuan dihadiri langsung oleh Kabid Perkebunan lmron Sayidi S.P yang didampingi oleh Tim dan 50 peserta dari perwakilan kelompok petani tembakau Kecamatan kare dari desa 7 desa dan perwakilan kecamatan lain.

Kabid Perkebunan lmron Rosidi, S.P mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan menyampaikan," petani tembakau Kabupaten Madiun bermitra dengan PT sadana Arifnusa setelah yang diNgawi tutup.  

Dan  salah satu jenis tembakau yang dipasokan ke PT. Sadana  Arifnusa di Nganjuk adalah jenis Kasturi (krosok arau tidak dirajang). Maka kita setidaknya mengikuti arahan atau kemauan PT Sadana dalam pemeliharaan tanam tembakau  misalkan dihentikan penambahan daun setelah ada 14 daun yang nanti untuk dipanen. Untuk menjaga kwalitas hasil tembakau. Begitu juga ada arahan lain.

Proses petani yang bermitra dibantu oleh dinas  didatangkan bibit tembakau dari PT Sadana Arif Nusantara, dan selanjutnya hasil panen akan diambil (dibeli) kembali oleh pihak perusahaan sesuai kesepakatan dalam kontrak. Mitra sangat menentukan petani tembakau semangat untuk bertanam karena tidak khawatir dalam penjualan hasil panen.

Ya tahun yang keempat setiap tahun  PT sadana juga mengevaluasi.  Kenapa tahun ini gudangnya Sadana belum buka tapi panenan ditarik ini sudah mendekati habis waktu tanam  dengan penyesuaian  cuaca.  

Maka baiknya mengikuti anjuran dari Mitra  demi suksesnya petani tembakau.  Dari evaluasi Mitra di wilayah lereng, misal di Wungu yang banyak daerahnya lereng kalau daerah lereng tanaman tembakau itu masih butuh  air. walaupun jumlahnya tidak banyak .

Kenapa PT Sadana Arifnusa mengharapkan  petani untuk bisa tanam tembakau itu lebih maju. Jadi Kenapa di wilayah  sudah ada yang memulai di akhir bulan Maret atau awal April . Harapannya  saat panen itu tidak terganggu oleh adanya air. Curah hujan tinggi.

Saat pertumbuhan  tanaman masih bisa memanfaatkan air yang dari alam air yang dari tandon embung kecil atau air gunung sisa rumah tangga. Jika tidak ada hujan. Petani secara diharap rutin mengontrol kebutuhan air untuk tanaman tembakaunya. 

Menurut evaluasi kita, tahun 2025 curah hujan cukup panjang, agak kerepotan dalam hal pertumbuhan tanaman  tembakau terkait dengan kebutuhan air terlalu melimpah tidak baik. Memang yang terbaik mula tanam tembakau, mulai awal kemarau. Jadi petani sudah bisa melihat atau mengevaluasi tanam masing-masing. 

Untuk dievaluasi juga umurnya dari tanam sampai panen akhir. Berapa hari atau berapa bulan kalau yang disarankan dari Sadana itu kan maksimal 14 daun, kenapa hanya diambil 14 daun itu memang untuk mencapai istilahnya produksi yang maksimal

Mungkin jumlah daunnya bisa lebih dari 20, kalau itu dibiarkan nanti batang tembakau biasanya  patah atau matangnya daun  mengalami keterlambatan atau tidak bersamaan.

Daun yang ke-14 itu tujuannya adalah agar nanti di dalam waktu panen itu lebih  mendekati seragam dengan lebar daunnya, kemudian panjang daunnya kemudian ketebalan daunnya. 
Mutu daun tembakau bisa mencapai harga tinggi. 

Mendapat hasil panen banyak tapi mutu jelek hargapun jatuh, dimana mutu tembakau dalam penjualan ada 6 jenis kwalitas daun tembakau. Harga menengah sampai terbaik antara Rp.35.000,- sampai Rp.52.000,- per kg. Harga kwalitas mutu terendah Rp.23.000,-. Ada satu hal lagi tidak menutup kesempatan petani tembakau menjual bentuk rajangan yang diterima pengepul di Desa Pilangkenceng. Tetapi Mayoritas mitra Sadana. (Eko)

0Komentar

Special Ads
Special Ads
Special Ads